Moto

Rabu, 14 Maret 2012

Sodaqoh memperpanjang umur

SEDEKAH Memperpanjang Umur

“Dan Dialah yang menidurkan kamu di malam hari dan Dia mengetahui apa yang kamu kerjakan di siang hari, kemudian Dia membangunkan kamu pada siang hari untuk disempurnakan umur yang telah ditentukan, kemudian kepada Allah-lah kamu kembali, lalu Dia memberitahukan kepadamu apa yang dahulu kamu kerjakan” (An-Nisaa: 78)
Karunia Allah Arrahman sungguh luar biasa. Tak kan pernah bisa dihitung walau air laut berubah menjadi tinta dan batang pohon menjadi pena. Hanya dengan sentuhan lembut penuh cinta dapat merubah yang sedih menjadi bahagia, yang sakit menjadi tersenyum senang karena sembuh. Bahkan yang sudah di ambang mautpun dengan karuniaNya, akhirnya dapat diselamatkan dan Hidup. Salah satunya dengan fadillah bersedekah, Dia berkenan memperpanjang umur Hamba-Nya.
Rasulullah Muhammad Shalallahu Alayhi Wassalam bersabda : Perbanyaklah sedekah. Sebab, sedekah bisa memanjangkan umur. Rasulullah SAW menjelaskan, ”Setiap awal pagi, semasa terbit matahari, ada dua malaikat menyeru kepada manusia di bumi. Yang satu menyeru, ‘Ya Tuhanku, karuniakanlah ganti kepada orang yang membelanjakan hartanya karena Allah’. Yang satu lagi menyeru, ‘Musnahkanlah orang yang menahan hartanya’.’ HR Muttafaq Alayh
tidak ada seorang pun yang mengetahui kapan ajalnya akan sampai. Dan, tidak seseorangpun yang mengetahui dalam kondisi apa ajalnya tiba. Maka mengeluarkan sedekah bukan saja akan memperpanjang umur, melainkan juga memungkinkan kita meninggal dalam keadaan baik. Bukankah sedekah akan mengundang cintanya Allah? Sedangkan kalau seseorang sudah dicintai oleh Allah, maka tidak ada masalahnya yang tidak diselesaikan, tidak ada keinginannya yang tidak dikabulkan, tidak ada dosanya yang tidak diampunkan, dan tidak ada nyawa yang dicabut dalam keadaan husnul khatimah.
Mudah-mudahan Allah berkenan memperpanjang umur, sehingga kita semua berkesempatan untuk mengejar ampunan Allah dan mengubah segala kelakuan kita, sambil mempersiapkan kematian datang.
Mahasuci Allah, zat yang mengaruniakan kasih sayang kepada makhluk-makhluk Nya. Tidaklah kasih sayang melekat pada diri seseorang, kecuali akan memperindah orang tersebut, dan tidaklah kasih sayang akan terlepas dari diri seseorang, kecuali akan memperburuk dan menghinakan orang tersebut. Betapa tidak? Jikalau kemampuan kita menyayangi orang lain tercabut, maka itulah biang dari segala bencana, karena kasih sayang Allah Azza wa Jalla ternyata hanya akan diberikan kepada orang-orang yang masih hidup kasih sayang di qalbunya.

manfaat sedekah , infak, dan sedekah pembuka rezeki

Zakat, infaq, hadiah, dan sedekah pembuka rejeki



Kirim Artikel ke Teman

Memberi Membuka Rejeki

You can never outgive the Universe.

Sebanyak apapun kau memberi kepada dunia (orang lain), kau akan selalu mendapat ganti yang lebih banyak lagi dari Yang Maha Kuasa.

 



Katakan sekarang Anda percaya akan kekuatan dahsyat MEMBERI, dalam bentuk zakat, infaq, hadiah, sedekah sebagai pembuka rejeki yang akan membantu mewujudkan kesuksesan hidup yang Anda cari, maka pertanyaan selanjutnya adalah, APA yang bisa kita berikan serta kepada SIAPA?

Memberi untuk siapa?

Di pelajaran tentang rahasia sukses terbesar, sudah saya singgung bahwa kita bisa memberi SIAPA SAJA yang membuat hati kita tergerak.
Jangan khawatir. Dengan memberi, Anda tidak akan bisa salah. Karena efek atau ganjaran dari memberi yang kita lakukan tidak tergantung dari tindakan orang yang menerimanya. Tidak peduli uang kita mau diapakan olehnya, itu menjadi tanggung jawab pribadi si penerima. Bukan urusan kita lagi.
Sementara Anda, siapapun yang Anda putuskan untuk diberi, tidak akan salah. Semua keputusan yang kita ambil pasti membawa kita ke suatu pengalaman yang akan kemudian membantu kita belajar dan berkembang sebagai akibatnya. Jadi tidak ada hal yang salah yang bisa terjadi di dunia ini. Semua yang terjadi adalah sebuah pengalaman yang darinya kita belajar.
Misalnya kita ambil keputusan untuk memberi si A maka kita mendapat pengalaman A dan karenanya belajar A. Kalau kita ambil keputusan B, kita akan mendapat pengalaman B dan karenanya belajar B. A, B, C, D, apapun, semua relatif, tidak ada benar atau salah di sini.
Everything that happens is supposed to happen. Everything in this world has a purpose, even the mistakes you make or the wrong decision you take.
Sekali lagi, agar zakat, infak, sedekah bisa menjadi pembuka rejeki Anda, jangan khawatir tentang siapa yang Anda beri.
Apalagi bila kegiatan memberi ini Anda jadikan rutinitas untuk menjaga kelangsungan kekayaan dan kesuksesan hidup Anda, maka akan ada begitu banyak kesempatan untuk memberi. Ada begitu banyak kesempatan lain untuk berzakat, berinfaq, bersedekah, dsb.
Katakan, kali ini Anda memberi sedekah pada si A, dan Anda tidak menyukai pengalaman yang timbul sebagai akibatnya, maka saat memberi berikutnya, Anda bisa dengan mudah mengubah atau mencari target lain untuk diberi.
Yang terpenting ketika memberi, entah itu sedekah, infak, hadiah atau juga zakat, adalah Anda memperhatikan syarat memberi efektif yang telah kita bahas tuntas sebelumnya. Terutama bagian di mana kita merasakan kegembiraan, kesenangan, kebahagiaan, dan keikhlasan ketika memberi pihak ini.
Bila emosi positif ini Anda rasakan, maka berilah dia. Bila Anda merasa gembira dengan pemberian Anda, maka sedekah (dan memberi lainnya) benar akan menjadi pembuka rejeki bagi kita.
Emosi atau perasaan positif yang Anda rasakan lebih penting daripada siapa yang menerima pemberian.

Berikan apa saja, asal bukan "sampah"

Sama dengan SIAPA penerima pemberian kita, APA yang kita berikan pun tidaklah masalah, selama itu adalah sesuatu yang POSITIF dan merupakan sesuatu yang Anda sendiri menginginkannya, apapun itu bentuknya.
Jadi, apa yang Anda inginkan? Cinta, uang yang banyak, makanan enak, tempat tinggal yang nyaman, ilmu, ketenangan, perhatian, keramahan, pertolongan, dsb.?
Apapun itu, asal itu pula yang seandainya Anda menerimanya, Anda menyukainya, itu yang bisa Anda berikan.
Sering orang berpikir terbalik dan terjebak pemikiran untuk memberi apa yang sudah tidak bisa kita pakai sendiri. Baju yang sudah tidak terpakai, peralatan yang sudah tidak kita butuhkan, buku atau majalah bekas, atau barang apapun yang sudah tidak berguna untuk kita.
Justru hal-hal seperti inilah yang sering orang berikan dengan 'ikhlas'. Ya, tentu saja, 'ikhlas' memberikannya, lha wong mereka sendiri sudah tidak menginginkannya.
Sebenarnya, boleh juga memberikan barang yang sudah tidak berguna kepada orang lain, siapa tahu mereka masih bisa memanfaatkannya.
Tetapi bukan pemberian macam ini yang saya bicarakan di sini. Pemberian barang yang sudah tidak terpakai lagi seperti ini lain fungsi dan tujuannya dari pemberian yang menjadi kunci kesuksesan kita.
Memberikan sesuatu yang Anda sendiri sudah tidak menginginkannya bukanlah kunci sukses dan pembuka pintu kekayaan yang saya bicarakan di sini.
Ingat, prinsip yang kita pakai adalah kita mendapatkan balasan yang setimpal dengan yang kita berikan, berlipat ganda.
Perhatikan ini baik-baik:

kita mendapat balasan setimpal tetapi berlipat ganda jumlahnya dari apa yang kita berikan.

Jadi mana bisa kita sukses total bila yang kita berikan ke orang lain adalah apa yang telah menjadi 'sampah' dalam hidup kita sendiri?
Yang ada juga kita akan mendapatkan sepuluh kali lipat 'sampah' sebagai imbalannya (yang parahnya lagi adalah sampah orang lain).
Jadi, Anda harus berhati-hati dengan apa yang Anda berikan.
Ingat, memberi merupakan 'senjata' super ampuh untuk melipat-gandakan "kekayaan" kita dalam waktu singkat.
Tetapi, tergantung dari apa yang kita berikan, memberi juga bisa melipat-gandakan "penderitaan" kita.

Membalik 'besar pasak daripada tiang'


Memberi adalah satu-satunya kondisi di mana kita bisa melepaskan diri dari lingkaran setan 'LEBIH BESAR PASAK DARIPADA TIANG'.
Semua orang, tidak peduli berapa besarnya pun penghasilan mereka, wajar sekali kalau mengalami kondisi di mana pengeluaran lebih besar dari pemasukan. Wajar. Ini kondisi yang lumrah dikarenakan sifat manusiawi manusia yang cenderung selalu menginginkan lebih.
Pada dasarnya keinginan manusia itu tidak ada batasnya, dan ini justru bagus bila mereka ingin lebih maju, lebih sukses dan lebih kaya lagi. (Anda bisa membaca lebih lanjut tentang memiliki keinginan sebagai langkah pertama untuk sukses ini. Atau juga tentang kunci sukses dengan menginginkan banyak hal.)
Tetapi untuk menopang sebuah bangunan kesuksesan, kondisi besar pasak daripada tiang tidaklah bisa dibenarkan, karena berbahaya untuk kekokohannya.
Kita harus memiliki tiang yang jauh, jauh lebih besar daripada pasaknya (sebagaimana seharusnya).

Jadi, uang yang kita hasilkan haruslah jauh lebih banyak daripada pengeluaran kita, bila kita ingin hidup dengan sejahtera.


Sehingga kalau Anda sampai sekarang masih juga harus memutar otak dalam mencukup-cukupkan uang Anda untuk memenuhi semua kebutuhan, dan hasilnya uang Anda tetap kurang atau pas-pasan saja atau justru tidak pernah sisa, maka berarti Anda masih mengalami kondisi besar pasak daripada tiang ini.
Anda akan susah jadi kaya kalau begini terus keadaannya.
Lalu apa akal?

Memberi !

.
Ya, memberi inilah satu-satunya alat yang bisa kita gunakan untuk memutar 180 derajat kondisi tersebut, sehingga tiang kita bisa lebih besar dari pasaknya, karena setiap pemberian kita akan kembali ke kita paling tidak 10 kali lipatnya.
Agar tiang kesuksesan Anda lebih besar daripada pasaknya, maka Anda harus memberi. Titik.

Cuma, kita tentu juga ingin tiang yang tidak hanya besar tetapi juga kuat untuk menyangga bangunan kesuksesan kita, bukan?
Dan itu tidak akan bisa kita miliki bila kita tidak MEMBERI YANG TERBAIK.
Tanpa memberikan yang terbaik dari yang kita miliki, kita hanya akan mendapatkan tiang yang besar tetapi RAPUH, karena yang kembali kepada kita adalah, seperti saya katakan di atas, 'sampah'.
Untuk memiliki tiang yang kuat, kita harus memberi yang terbaik. Karena dengan begitu kita juga akan mendapatkan pengembalian yang terbaik, berlipat-lipat.

Selama memberi yang terbaik ini belum bisa kita lakukan, kita belum akan bisa membuka pintu kesuksesan kita.
Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (berikanlah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik... Dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk untuk kamu berikan, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya tanpa memicingkan mata terhadapnya. Sesungguhnya, Allah Maha Kaya dan Maha Terpuji.
~Q ur'an: Surat Al-Baqarah: 267~


Teladan & Inspirasi

Mungkin cerita teladan berikut bisa memberi Anda inspirasi tentang memberi yang terbaik.
Ratusan tahun yang lalu, (tuh kan, sebenarnya ajaran ini sudah ada sejak lama, cuma memang banyak manusia yang tidak mengerti atau salah memahaminya, sehingga banyak yang hidupnya menderita, miskin dan kekurangan atau tidak memuaskan, meskipun ada senjata ampuh untuk meraih kekayaan), pemimpin kaum Muslim sedunia, Rasulullah Muhammad SAW telah dikenal sebagai seorang yang sangat dermawan.
Satu ketika, saat Beliau menghadiri sebuah forum, beliau mengenakan jubah terbaiknya. Seorang hadirin majelis tersebut rupanya mengagumi keindahan jubah itu, dan dengan terus terang memuji jubah bagus tersebut serta menanyakan di mana Rasul membelinya.
Anda tahu apa yang dilakukan Rasulullah SAW menanggapi reaksi orang tadi? Ya, Anda menebaknya dengan tepat. Beliau memberikan jubah yang masih melekat di badannya tersebut kepada orang tadi. Diberikan begitu saja dengan senyum tersungging dan hati bahagia karena bisa menyenangkan orang dengan cara tidak terduga, seraya berkata, "Kalau kau menyukainya, ini boleh untukmu. Ambilah."
Lalu ada lagi cerita senada, di mana putri Nabi yang pemurah ini juga memberikan barang paling berharga miliknya kepada orang lain.
Konon, putri Nabi yang bernama Fatimah RA ini sedang di rumah sendirian ketika seorang pengemis datang meminta kepadanya. Pada saat itu dia sedang tidak punya apapun untuk diberikan. Satu-satunya barang berharga yang ada padanya saat itu adalah seuntai kalung mutiara indah yang sedang dikenakannya.
Tapi hatinya begitu tersentuh oleh kondisi si pengemis sehingga dia tidak tega membuatnya pergi dengan tangan kosong.
Tanpa ragu, Fatimah melepas kalung mutiara di lehernya, dan memberikannya kepada si pengemis. Hatinya sukacita dan senyum lebar tersungging di bibirnya manakala dia melihat si pengemis nyaris pingsan menerima pemberian yang sama sekali di luar dugaannya.
Dan, Anda tahu kan bagaimana kehidupan keluarga Rasulullah Muhammad SAW pada saat itu?
Mereka adalah keluarga yang 'paling dilindungi, paling dijaga, & paling dipelihara' oleh Sang Maha Pencipta sendiri. Mereka diberi kehormatan dan pengaruh. Masyarakat menyayangi mereka, dan kafilah/armada bisnis mereka pun sukses di mana-mana.
Pokoknya, sesuai dengan definisi SUKSES TOTAL.
Apakah itu sebuah kebetulan? Tentu saja tidak. Anda sudah tahu rahasianya sekarang.

Hikmah dibalik kisah:

Dua (2) pelajaran penting dari kisah ini adalah:
  1. bahwa Anda bisa ajarkan sistem ini kepada anak-anak Anda agar mereka juga bisa menikmati hidup penuh anugerah Tuhan sejak dini.

  2. bahwa contoh dan tindakan nyata dari orang tualah yang akan membentuk kepribadian anak. Bukan petuah atau ceramah mereka.


Lalu, Anda pasti juga tahu kisah pengorbanan Nabi IBRAHIM AS, Bapak Para Nabi, moyang dari semua agama besar dunia saat ini, baik itu Islam, Kristiani, maupun Yahudi.
Apa yang Beliau berikan ketika Sang Khalik memintanya? Ya, miliknya yang paling berharga. Putranya sendiri. Yang kelahirannya telah didambakannya sekian lama.
Dan, Beliaulah yang dipilih Tuhan untuk menjadi Bapak Para Nabi.
Nah, dengan semua teladan ini mudah-mudahan Anda semakin yakin bahwa MEMBERI, dan MEMBERI HANYA YANG TERBAIK-lah yang bisa menjadi KUNCI pembuka gerbang KESUKSESAN TOTAL yang Anda impikan.
What I know for sure is that what you give comes back to you.


Siapapun Anda, Anda tentu menyukai kejutan manis, bukan? Anda tentu senang bila ada seseorang yang tiba-tiba melakukan sesuatu yang baik kepada kita, memberi hadiah tanpa alasan, memberi pertolongan tanpa diminta, apapun itu bentuknya. Anda juga pasti bersyukur, bila mendapatkan rejeki nomplok tiba-tiba.
Maka lakukanlah seperti contoh para Nabi dan keluarga mereka di atas. (May God always bless their souls).
Jadilah sumber kejutan yang menyenangkan, sumber kebahagiaan untuk orang lain, terlebih dahulu.
Apa yang Anda berikan toh akan kembali kepada Anda, jadi kenapa tidak memberi yang terbaik untuk diri Anda sendiri, dengan cara memberi yang terbaik yang Anda punya kepada orang lain terlebih dahulu?
Janji Tuhan: "Kami akan menambah pemberian Kami kepada orang-orang yang berbuat baik".
~ Qur'an: Al-Baqarah: 58 ~

Senin, 05 Maret 2012

Makna Pahlawan dalam Islam

Kata pahlawan menurut kamus besar bahasa Indonesia berasal dari dua kata, bahasa sangsekerta, pahla dan wan. Pahla berarti buah, sedangkan wan bermakna sebutan bagi orangnya (bersangkutan). Dulu gelar pahlawan diberikan kepada siapa saja yang mati di medan pertempuran baik mati karena membela bangsa dan negaranya maupun agamanya. Namun di era modern ini gelar pahlawan menjadi lebih luas dan tidak ada batasan yang jelas. Misalnya para Tenaga Kerja Wanita (TKW) disebut sebagai para pahlawan devisa. Guru yang mengajar disekolah diberi gelar pahlawan tanpa tanda jasa. Bahkan seorang pria ataupun wanita yang bekerja membanting tulang demi menghidupi keluarganya disebut sebagai pahlawan keluarga. Karena tidak adanya batasan dari makna pahlawan ini, sempat terjadi perdebatan dikalangan tokoh negeri ini tentang layak kah soeharto, presiden kedua republik ini diberi gelar pahlawan nasional?
Namun secara umum dapatlah disimpulkan bahwa pahlawan adalah seseorang yang telah berjuang mengorbankan waktu, jiwa dan raganya demi kebaikan orang banyak.
Jika dinisbatkan kepada Islam “Pahlawan Islam” berarti seorang muslim yang berjuang mengorbankan waktu, jiwa dan raganya demi kebaikan (kemuliaan) Islam dan umatnya. Dalam terminology Islam, seorang muslim atau muslimah yang mati karena membela kehormatan diri, harta, nyawa dan agamanya disebut syahid. Bahkan orang yang mati disebabkan tenggelam atau terkena penyakit dapat pula disebut syahid termasuk seorang ibu yang wafat dalam proses melahirkan.
Dalam Shahih Bukhari disebutkan:
“Menceritakan kepada kami Abdullah bin Yusuf, menceritakan kepada kami Malik dari Sumyyin dari Abu Shalih dari Abu Hurairah r.a : bahwa Rasulullah s.a.w bersabda: Syuhada itu ada lima, yaitu Orang yang mati terkena cacar, orang yang mati karena diare, orang yang mati tenggelam, orang yang mati tertimpa runtuhan (longsor), dan orang yang syahid di jalan Allah” (Al-Bukhari, Kitab As-Sayru Wal-Maghazi: 2617)
Sedangkan dalam Shahih Muslim disebutkan pula:
“Dari Abu Hurairah r.a, katanya, Rasulullah s.a.w bersabda: Apa yang kalian ketahui tentang syahid?” Sahabat r.a menjawab: Barangsiapa yang terbunuh di jalan Allah maka dia syahid” Lalu Rasulullah s.a.w bersabda: “Kalau begitu syahid di kalangan ummat ku sedikit”, Sahabat r.a berkata lagi, kalau begitu siapakah mereka ya Rasulullah ? Rasulullah s.a.w bersabda: Barangsiapa yang terbunuh di jalan Allah maka dia syahid, barang siapa yang mati di jalan Allah, maka dia syahid, barangsiapa yang mati karena cacar maka dia syahid, siapa yang mati terkena diare dia syahid ” (Shahih Muslim, Kitaabul Imaarah:3539)
Terkait dua hadist diatas, Imam Nawawi dalam syarah Muslim menjelaskan, Para ulama berkata: “Yang dimaksudkan syahid diatas adalah selain syahid Fie sabilillah (terbunuh ketika berperang di jalan Allah), mereka itu di akhirat memperoleh pahala para syuhada. Adapun di dunia, mereka dimandikan dan dishalatkan. Dalam kitab Al-Iman telah dijelaskan masalah ini. Adapun syuhada, terbagi kedalam Tiga jenis: Syahid dunia dan akhirat, yaitu yang terbunuh ketika berperang melawan kafir, dan syahid akhirat, hukum dunia terhadapnya tidak diperlakukan sebagaimana layaknya orang yang terbunuh di jalan Alah, mereka inilah yang dimaksudkan syahid (secara umum) dalam hadits ini, dan syahid dunia, yaitu orang yang berperang karena mencari ghanimah dan berpaling dari peperangan”
Pembagian Syahid

1. Syahid Dunia
Yaitu orang yang terbunuh ketika dia berperang, tetapi dia tidak ikhlas karena Allah, bukan demi menegakkan kalimat Allah (Islam). Soal niat, selain dirinya, manusia yang lain tidak ada yang tahu. Akan tetapi ketika jasadnya ditemukan terbunuh ketika berperang melawan kafir, maka ia dihukumi sebagai syahid.
2. Syahid Akhirat saja
Yaitu orang-orang yang mati karena tenggelam atau terbakar dan semisalnya, sebagaimana terdapat dalam hadits-hadits Nabi. Orang yang termasuk kategori ini dimandikan, dikafani juga disholatkan
3. Syahid dunia dan akhirat
Yang dimaksud syahid dunia akhirat adalah orang yang terbunuh ketika berperang di jalan Allah dengan niat yang ikhlas, tidak riya dan tidak berbuat ghulul (mencuri harta rampasan perang). Jenis inilah yang merupakan syahid yang sempurna dan syahid yang paling utama, baginya pahala dari sisi Allah Yang Maha Agung. Soal niat ikhlas atau tidaknya, hanya dia yang bersangkutan dan Allah yang tahu. Manusia hanya menghukumi secara zhahir bahwa dia mati terbunuh di jalan Allah. Sehingga dia layak disebut sebagai syahid. Karenanya jenazahnya tidak perlu dimandikan,tidak perlu dikafankan, tidak perlu disholatkan, ia hanya dikuburkan dengan pakaian lengkap tatkala ia terbunuh syahid.

Untuk syahid jenis pertama dan ketiga, terdapat beberapa pendapat. Menurut pendapat Al-Ahnaf (Hanafiyah), mereka tidak dimandikan, tidak dikafani tetapi disholatkan. Menurut Hanabilah (pengikut mazhab Hanbali) mereka tidak dimandikan, tidak dikafani dan tidak disholatkan. Menurut Malikiyah, Mereka tidak dimandikan, tidak dikafankan, tidak juga di sholatkan. Dan, menurut Syafi’iyah, mereka tidak dimandikan, tidak dikafani dan tidak pula disholatkan”
Berdasarkan hadist diatas pula secara khusus gelar pahlawan disematkan kepada para syuhada, atau orang-orang beriman yang wafat dalam pertempuran di medan jihad fii sabilillah untuk menegakkan dan memuliakan kalimah Allah SWT di muka bumi ini. Misalnya para syuhada yang wafat pada perang uhud dapatlah dikatakan sebagai para pahlawan Islam.
Bagi seorang muslim keridhaan Allah dan surgaNya lebih utama dari sekedar gelar pahlawan. Dan keridhaan Allah hanya akan diraih dengan selalu membersihkan niat dari unsur-unsur riya dan senantiasa menyelaraskan perbuatan dengan hukum-hukumNya.
Dalam sebuah hadist, Abu hurairah meriwayatkan, ‘Aku mendengar Rasulullah bersabda, “Sungguh manusia yang pertama kali akan dihisab pada hari kiamat ialah seorang lelaki yang gugur mati syahid. Ia pun didatangkan, lalu ditunjukkan kepadanya nikmat-nikmatnya dan ia pun mengetahuinya. Kemudian ditanyakan kepadanya,’apakah yanng telah engkau perbuat untuk mendapatkannya?’ Ia menjawab,aku telah berperang karena-Mu hingga aku mati syahid. Allah berfirman,”Kamu bohong. Kamu berperang hanya agar dikatakan bahwa kamu ialah seorang pemberani, dan telah dikatakan seperti itu. Lantas ia pun dibawa dan diseret atas wajahnya lalu dilemparkan kedalam neraka.
Setelah itu seseorang yang belajar ilmu dan mengajarkannya serta pandai membaca Al-Qur’an. Ia didatangkan dan diperlihatkan kepadanya nikmat-nikmat yang telah dijanjikan untuknya dan iapun mengetahuinya. Kemudian, dikatakan kepadanya,’apa yang telah kau lakukan untuk mendapatkannya?’ Iapun menjawab, aku belajar dan mengajarkan ilmu serta membaca alqur’an untuk-Mu’. Allah berfirman, kamu bohong. Kamu belajar ilmu hanya agar disebut orang alim, kamu membaca alqur’an hanya agar disebut Qori’, dan semuanya telah dikatakan. Lantas, ia dibawa pergi dan diseret diatas mukanya sampai ia dilemparkan kedalam neraka.

Kemudian seseorang yang telah Allah luaskan rezekinya, Allah berikan kepadanya berbagai macam harta benda dan kekayaan. Iapun didatangkan dan diperlihatkan nikmat-nikmatnya dan iapun mengetahuinya. Kemudian ditanyakan,’apakah yang telah kau lakukan dengannya?’ Ia menjawab,’aku tidak meninggalkan satu jalan kebaikan pun yang engkau sukai untuk berinfak didalamnya, kecuali aku infakkan hartaku padanya karena-Mu. Allah berfirman,’Kamu bohong’. Kamu melakukan hal itu hanya agar disebut sebagai orang yang dermawan, dan telah dikatakan seperti itu. Lantas, ia pun dibawa dan diseret dengan mukanya sampai dilemparkan kedalam neraka. HR.Muslim.

Perjuangan seorang muslim semata-mata karena dorongan akidah Islam dan mencari keridhaan Allah SWT semata. Dia tidak berjuang membela ashobiyah, fanatisme kelompok, golongan, kesukuan, kebangsaan dan nasionalisme. Karena itu semua hanya menjadikan amal pengorbanannya sia-sia disisi Allah SWT.
Rasulullah SAW bersabda:
Siapa saja yang berperang di bawah panji kebodohan marah karena suku, atau menyeru kepada suku atau membela suku lalu terbunuh maka ia terbunuh secara jahiliyah (HR Muslim)
Bukan dari golongan kami siapa saja yang mengajak kepada ashabiyah, bukan pula dari golongan kami orang yang berperang karena ashabiyah, dan tidak juga termasuk golongan kami orang yang mati karena ashabiyah (HR Abu Dawud)

Wallahu ‘alam bi ash shawab.

Kamis, 01 Maret 2012

10 Fakta Unik dan Menarik Tentang Islam


1. Nama “Muhammad” adalah nama yang paling populer di seluruh dunia, dan menempati urutan nomor dua di negara inggris untuk nama bayi laki-laki ( urutan pertama ditempati oleh nama ‘Jack’ )
2. Albania merupakan negara satu-satunya di benua Eropa yang 90% penduduknya beragama Islam
3. Kata-kata berikut ini diserap dari bahasa Arab : Algebra, Zero, Cotton, Sofa, Rice, Candy, Safron, Balcony, bahkan ‘Alcohol’ juga berasal dari bahasa Arab, Al-Kuhl, yang mempunyai arti bubuk
4. Beberapa ayat di dalam Al-Qur’an menggambarkan pentingnya persamaan hak antara pria dan wanita ( secara perhitungan matematik ). Kata “Pria” dan “Wanita” di dalam Al-Qur’an sama-sama berjumlah 24
5. Tidak ada apa-apa di dalam Ka’bah
6. Islam merupakan agama yang pertumbuhannya paling cepat di dunia menurut banyak sumber, diperkirakan akan menjadi agama nomor 1 pada tahun 2030
7. Umat Hindu percaya bahwa di dalam Ka’Bah ada salah satu dari Tuhan mereka yang bernama “Shiva Lingam”
8. Nabi Muhammad SAW melaksanakan ibadah haji hanya sekali dalam hidupnya
9. Jikalau sekarang Al-Qur’an dihancurkan, maka versi arab dari Al-Qur’an akan segera di-recover oleh jutaan muslim, yang disebut Huffaz yang telah menghafalkan kata-kata di dalam Al-Qur’an dari mulai awal sampai dengan akhir ayat.
10. Nama original dari kota suci Madinah adalah “YATHRIB”

Descrivtive teks


I have a bicycle, it's colour is blue, it is just bought 3 mounth ago. My bicycle has a basket,  a chain, a bell, a break lamp and sign lap for turning to the right and to left. I very like my bicycle.